^
^
Extra Ecclesiam nulla salus (EENS) | Sekte Vatikan II | Bukti dari Kitab Suci untuk Katolisisme | Padre Pio | Berita | Langkah-Langkah untuk Berkonversi | Kemurtadan Besar & Gereja Palsu | Isu Rohani | Kitab Suci & Santo-santa |
Misa Baru Tidak Valid dan Tidak Boleh Dihadiri | Martin Luther & Protestantisme | Bunda Maria & Kitab Suci | Penampakan Fatima | Rosario Suci | Doa-Doa Katolik | Ritus Imamat Baru | Sakramen Pembaptisan |
Sesi telah kadaluarsa
Silakan masuk log lagi. Laman login akan dibuka di jendela baru. Setelah berhasil login, Anda dapat menutupnya dan kembali ke laman ini.
Seseorang Dapat Menjadi Pro-Aborsi dan Menjadi Bagian dari Sekte Vatikan II dalam Waktu yang Bersamaan
“…tidak satu pun dari politikus yang pro-aborsi, tidak peduli betapa menonjolnya ataupun betapa lancangnya ia mendukung aborsi, telah diekskomunikasikan (yaitu dikeluarkan dari ‘Gereja’) oleh para Anti-Paus Vatikan II.”
John Kerry menerima ‘Komuni’ di sebuah gereja Vatikan II di Boston.[1] Perhatikan gambar bayi yang secara mukjizat tampak seolah-olah Kerry memakannya!
Kami telah membahas dengan sangat rinci bahwa sekte Vatikan II dipenuhi indiferentisme rohani dan penolakan dogma-dogma dasar Katolik. Satu-satunya isu yang pura-pura dibela oleh Vatikan II adalah isu-isu sehubungan dengan moralitas dan martabat manusia, bukan isu-isu tentang Iman. Misalnya, walaupun sekte Vatikan II tentunya mendukung agama-agama sesat, seperti Islam dan Yahudi, sekte Vatikan II berpura-pura melawan aborsi dan kontrasepsi artifisial.
Tetapi, tidak satu pun dari politikus yang pro-aborsi, tidak peduli betapa menonjolnya ataupun betapa lancangnya ia mendukung aborsi, telah diekskomunikasikan (yaitu dikeluarkan dari ‘Gereja’) oleh para Anti-Paus Vatikan II. Sewaktu kita mempertimbangkan fakta ini, ingatlah bahwa tidak sampai 72 jam Yohanes Paulus II ‘mengekskomunikasikan’ Uskup Agung Marcel Lefebvre karena ia mengonsekrasikan uskup-uskup tanpa mandat Paus! Lefebvre mengonsekrasikan uskup-uskup tersebut untuk menyebarkan Misa Latin Tradisional. Yohanes Paulus II sangatlah khawatir bahwa Misa Latin Tradisional akan menjadi tersedia, yang ia sangat ingin hentikan, maka ia tidak membuang-buang waktu untuk melakukannya. Jika ia atau Benediktus XVI benar-benar melawan aborsi, mereka akan bertindak dengan cepat melawan para politikus pro-aborsi yang berkeras kepala dengan hukuman ekskomunikasi, seperti yang dilakukan Yohanes Paulus II kepada Lefebvre.
Kasus yang paling terkenal adalah Kandidat Presiden Demokratik, John Kerry. Kerry ‘membanggakan’ rekor votingnya yang 100% aborsi, dan memamerkan posisinya yang pro-aborsi di depan seluruh dunia sewaktu ia menjadi salah satu figur yang paling terkenal di dunia di dalam Kampanye Presidensialnya pada tahun 2004. Secara konsisten, ia menerima ‘Komuni’ di dalam Gereja Novus Ordo, suatu hal yang diprotes jutaan orang yang mengaku diri Katolik. Yohanes Paulus II sama sekali tidak melakukan hal apa pun berkenaan dengan hal tersebut, dan Benediktus XVI pun tidak.
Jika seseorang harus mendapatkan ekskomunikasi dari sekte Vatikan II untuk posisi pro-aborsi, John Kerry-lah orang tersebut. Tidak hanya ia tidak diekskomunikasikan, tetapi hampir setiap uskup Novus Ordo yang dihadapkan dengan masalah tersebut menolak untuk mengatakan bahwa Kerry bahkan seharusnya tidak diperbolehkan berkomuni. Pada akhir bagian ini, kami akan mempertimbangkan akibat teologis dari fakta ini untuk hierarki Vatikan II/Gereja Novus Ordo.
Uskup Robert Vasa dari Baker (Oregon) menggambarkan diskusi dan keputusan para uskup tentang politikus Katolik yang pro-aborsi:
Hal ini berarti bahwa kebijakan resmi yang diambil oleh para ‘Uskup’ AS tentang masalah yang berat ini adalah bahwa para politikus pro-aborsi tidak perlu dilarang untuk menerima Komuni, dan bahwa para ‘Uskup’ dapat memutuskan untuk diri mereka sendiri. Hal ini membuktikan bahwa seseorang dapat secara resmi menerima ‘Komuni’ dan menjadi ‘Katolik’ yang baik di dalam sekte Vatikan II walaupun ia mendukung aborsi.
Setelah mereviu kebijakan di mana para ‘Uskup’ memutuskan untuk diri mereka sendiri apakah mereka yang mendukung pembunuhan di dalam rahim boleh diberikan Komuni atau tidak, ‘Kardinal’ Ratzinger berkata bahwa hal tersebut ‘benar-benar sesuai’ dengan prinsip-prinsip Kongregasi bagi Doktrin Iman.[3]
Kita harus mengingat konteks dari keputusan-keputusan yang diraih ini. Pada tahun 2004, skandal para politikus ‘Katolik’ yang pro-aborsi yang menerima ‘Komuni’ dan tidak dinyatakan terekskomunikasikan diletakkan di depan dan tengah-tengah media ‘Katolik’ dan banyak media utama. Semua orang mengetahuinya, tetapi pertanyaannya adalah: apakah sekte Vatikan II akan melakukan sesuatu untuk menghentikannya? Apakah sekte Vatikan II menerima sebagai ‘Katolik’ para pro-aborsionis atau tidak? Apakah sekte Vatikan II akan mendeklarasikan bahwa seseorang adalah bagian dari ‘Gereja’ jika ia menolak aborsi? Atau apakah ia, dengan keheningannya, menunjukkan bahwa seseorang dapat percaya apa pun di dalam sekte Vatikan II dan tidak diekskomunikasikan? Jawabannya adalah tidak satu hal pun dilakukan. Keheningan di dalam konteks ini benar-benar merupakan pernyataan resmi dari sekte Vatikan II bahwa seseorang dapat menjadi Katolik dan pro-aborsi dalam waktu yang bersamaan.
Sebagai rangkuman, sekte Vatikan II bukan hanya menolak untuk mengekskomunikasikan para politikus pro-aborsi seperti John Kerry, tetapi kepala dari Kongregasi bagi Doktrin Iman, ‘Kardinal’ Ratzinger (Benediktus XVI), setuju bahwa para politikus pro-aborsi tidak perlu dilarang untuk menerima Komuni, yang oleh karenanya membuktikan bahwa sekte Vatikan II tidak menganggap sebagai dogma yang mengikat bahwa seseorang harus melawan aborsi.
Sekretaris Negara Vatikan ‘Kardinal’ Angelo Sodano, mengaruniakan gelar ‘Knight’ {Ksatria} kepada Julian Hunte, seorang politikus pro-aborsi dari Kepulauan Karibia.[4]
Sang ‘Uskup Agung’ yang ‘sangat konservatif’ dari Denver, Charles Chaput, tidak percaya bahwa para politikus yang pro-aborsi harus dilarang untuk menerima Komuni, tetapi ia tidak ‘mengesampingkan kemungkinannya’. Wow… ia benar-benar seorang ‘martil bidah’.
Ia memang benar seorang ‘Katolik’ – tidak; dan Chaput adalah seorang konservatif radikal dalam standar Novus Ordo! ‘Uskup’ Mengeling dari Lansing, Michigan – seseorang yang murtad – terang-terangan menolak untuk menghukum Gubernur Granholm yang pro-aborsi. “Uskup Mengeling sekarang telah menyatakan secara resmi kepada media bahwa ia TIDAK AKAN MELAKUKAN HAL APA PUN untuk mendisiplinkan Granholm atau politikus Katolik lain yang pro-aborsi.”[6] Sang bidah yang menuliskan artikel ini berkata bahwa ‘Uskup’ Mengeling telah pecah dengan Roma (para ‘Paus’ Vatikan II). Tidak juga, karena para Anti-Paus Vatikan II sama sekali tidak melakukan hal apa pun untuk mengekskomunikasikan atau untuk menghentikan para politikus yang pro-aborsi untuk menerima Komuni. Mereka dapat dengan sangat mudah dan secara langsung mengekskomunikasikan John Kerry dan para politikus-politikus lain yang pro-aborsi, tetapi mereka memilih dengan sengaja untuk tidak melakukannya, karena mereka adalah orang-orang yang murtad yang sama sekali tidak melawan aborsi.
‘Kardinal’ dari Baltimore, William Keeler, juga berkata bahwa John Kerry tidak boleh dilarang untuk menerima Komuni. Ia berkata bahwa bukanlah urusan para uskup untuk melakukan hal semacam itu: “Kami tidak perlu uskup untuk bertindak.”[7] Kami ingin tahu apa yang harus dilakukan para ‘Uskup’: bertindak sebagai kepala dan memindah-mindahkan para pedofil, dan lalu membayar pengacara untuk menegosiasikan pemberesan skandal seks?
Keeler yang murtad juga berkata bahwa kita tidak perlu mengonversikan para Yahudi, tetapi sekali lagi, pada dasarnya itu adalah pandangan setiap ‘Uskup’ Novus Ordo!
Mantan ‘Uskup’ Donald Wuerl dari Pittsburgh yang murtad, juga tidak melarang para pro-aborsi untuk menerima Komuni. “Uskup Katolik Pittsburgh berkata kemarin bahwa para politikus Katolik tidak boleh mendukung aborsi yang sudah dilegalkan tetapi bahwa ia tidak mendukung untuk melarang mereka menerima Komuni Kudus.”[8]
‘Uskup Agung’ Cincinnati Daniel Pilarczyk berkata bahwa para politikus pro-aborsi seharusnya tidak dilarang untuk menerima Komuni, karena oleh karena itu seseorang harus melarang semua orang yang menentang apa pun ajaran Gereja untuk menerima Komuni! Memang itu yang seharusnya dilakukan!
‘Uskup Agung’ Alexander Brunett dari Seattle telah berkata bahwa para politikus pro-aborsi tidak boleh dilarang untuk menerima Komuni Kudus: “Para pelayan Ekaristi seharusnya tidak mengambil keputusan sendiri untuk melarang seseorang pun yang hadir untuk menerima Komuni Kudus.”[11]
‘Uskup’ Joseph A. Fiorenza dari Galveston-Houston memandang sebagai suatu masalah bahwa sekelompok kecil ‘uskup-uskup’ Novus Ordo mendukung larangan untuk menerima Komuni.
‘Uskup’ Fiorenza jelas-jelas tidak tahu sama sekali tentang tradisi Gereja. Para Paus di dalam sejarah telah memproklamasikan dogma bahwa orang-orang non-Katolik yang menerima Anak Domba di luar Gereja menerimanya sebagai kutukan.
Pius VIII, Gregorius XVI, Pius IX
Dan Paus Benediktus XIV (bukan Anti-Paus Benediktus XVI) membuat jelas bahwa bukan hanya orang-orang yang mengaku bukan Katolik dilarang untuk diberikan sakramen, tetapi juga siapa pun yang diketahui melawan satu pun ajaran resmi Gereja.
Para uskup Arizona tidak menolak penerimaan Komuni oleh John Kerry: “...dua uskup Arizona berkata bahwa mereka tidak akan menolak untuk memberikan komuni kepada para politikus Katolik Roma yang mendukung hak-hak aborsi. Uskup Thomas J. Olmstead dari Phoenix berkata bahwa ia tidak akan menolak untuk memberikan komuni, tetapi ia akan mencoba menggunakan bujukan untuk mendidik para politikus tentang ajaran-ajaran gereja.”[17]
Kami dapat terus mengutip berbagai ‘Uskup’ Novus Ordo yang mengatakan hal yang sama, tetapi poin tersebut haruslah sudah menjadi jelas. Di dalam sekte Vatikan II, menentang aborsi adalah suatu hal yang tidak diharuskan, tetapi adalah sesuatu yang para ‘hierarki’ sekte Vatikan II akan coba ‘membujuk anda untuk percaya. Dalam kata lain, hal tersebut hanyalah masalah opini, dan bukan sebuah dogma yang mengikat di mana orang yang menolaknya masuk Neraka, terekskomunikasikan dan terkutuk.
Sekarang kita harus mempertimbangkan akibat-akibat teologis dari posisi ini, atau, non-posisi dari sekte Vatikan II. Bidah dapat terwujud bukan hanya lewat perkataan dan perbuatan, tetapi juga lewat kelalaian. Jika seseorang berkata bahwa ia mendukung dogma Katolik, tetapi menolak untuk mengutuk bidah yang berlawanan dengan dogma sewaktu ia ditanyakan tentang hal itu, ia bukan seorang Katolik. Kebenaran ini ditunjukkan di dalam krisis Arian. Uskup Eusebius dari Nikomedia yang terkenal menandatangani syahadat dogma Tritunggal Mahakudus di Konsili Nicea, tetapi ia menolak untuk mengutuk para Arian yang menolak dogma ini.
Arius, bapa bidah Arian dari abad ke-4, ajaran yang menolak keilahian Yesus Kristus
Karena Eusebius dari Nikomedia menolak untuk mengutuk Arius dan bersedia untuk menerima mereka, walaupun ia menandatangani syahadat dari dogma yang sejati, dengan benar ia diasingkan bersama para bidah.[19] Hal yang sama berlaku kepada para ‘Uskup’ Novus Ordo/Vatikan II yang mungkin mengaku melawan aborsi – seperti, yang kita telah lihat, hanyalah tentang bidah atau kejahatan yang kadangkala mereka cela – dan mungkin menandatangani pernyataan-pernyataan bahwa hal tersebut adalah salah, tetapi karena mereka tidak mengekskomunikasikan ataupun mengutuk para pendukung yang bersikeras atas aborsi, mereka tidak benar-benar menentngnya. Kita telah melihat bahwa, sebagai sebuah badan – dan dengan persetujuan dari Roma – mereka menolak untuk mengekskomunikasikan ataupun menganggap tidak berhak untuk menerima Komuni para pendukung yang berkelas kepala atas pembunuhan di dalam rahim yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri, seperti John Kerry.
Pada tanggal 10 Mei 2004, 48 Perwakilan Demokrat – termasuk para ‘Katolik’ yang mendukung aborsi – mengirimkan sebuah surat kepada Kardinal Theodore McCarrick dari Washington, D.C, yang dengan berani menyatakan bahwa dengan penolakan pemberian Komuni sebagai suatu cara untuk membuat para politikus Katolik sejalan tentang hak-hak aborsi akan menjadi kontraproduktif dan mungkin menghasilkan sentimen anti-Katolik.[20] Dalam kata lain, mereka pada dasarnya mewujudkan penolakan ajaran Katolik secara lancang di depan mata kepala para uskup – seuatu tantangan yang nyata kepada mereka untuk melakukan sesuatu akan hal tersebut. Tentu saja, tidak satu hal pun dilakukan oleh para ‘Uskup’ gadungan dari sekte Vatikan II untuk mengutuk para bidah ini yang menunjukkan kesesatan mereka di depan muka mereka.
Oleh karena itu, adalah suatu fakta bahwa seseorang dapat menjadi bagian dari sekte Vatikan II tanpa melawan aborsi. Faktanya, pada tanggal 22 Juni 2006, pada “Misa” instalasi untuk Uskup Agung Donald W. Wuerl, John Kerry diberikan ‘Komuni’ oleh nuncio {perwakilan kepausan} kepada uskup-uskup Amerika:
Fakta-fakta ini membuktikan dengan sangat jelas bahwa untuk menjadi bagian dari sekte Vatikan II, seseorang tidak perlu menentang aborsi. Tetapi anda tidak boleh mengonsekrasikan uskup-uskup untuk menyebarkan Misa Latin Tradisional tanpa diekskomunikasikan dalam jangka waktu 72 jam (misal. Lefebvre). Hal ini menunjukkan sekali lagi bahwa sekte Vatikan II, yang pada saat ini dikepalai oleh Benediktus XVI bukanlah Gereja Katolik, tetapi Kontra-Gereja.
Catatan kaki:
[1] Time Magazine, 21 Juni 2004, hal. 4.
[2] http://www.wf-f.org/Bishops_Catholics_Politics.html#anchor36189926
[3] http://www.usccb.org/comm/archives/2004/04-133.htm
[4] http://www.lifesite.net/ldn/2004/sep/04092702.html
[5] http://www.lifesite.net/ldn/2004/may/04052603.html
[6] http://www.catholiccitizens.org/press/contentview.asp?c=14536
[7] The Baltimore Sun, 28 Mei 2004; http://www.wf-f.org/Bishops_Catholics_Politics.html#anchor69086
[8] http://www.pittsburgpostgazette.com/pg/04147/322065.stm
[9] http://www.wf-f.org/Bishops_Catholics_Politics.html#anchor932576
[10] http://www.dioceseoffresno.org/letters/20040701knxtcommunion.html
[11] http://www.wf-f.org/Bishops_Catholics_Politics.html#anchor3484970
[12] http://www.wf-f.org/Bishops_Catholics_Politics.html#anchor114660
[13] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, oleh Claudia Carlen, Raleigh: The Pierian Press, 1990, Vol. 1 (1740-1878), hal. 222.
[14] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 256.
[15] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 364.
[16] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 105-106.
[17] http://www.tucsoncitizen.com/news/local/052204b1_abortion
[18] Warren H. Carroll, A History of Christendom {Sejarah Kekristenan}, Vol. 2 (The Building of Christendom {Pembangunan Kekristenan}), Front Royal, VA: Christendom Press, 1987, hal. 11.
[19] Romo John Laux, Church History {Sejarah Gereja}, Rockford, IL: Tan Books, 1989, hal. 112.
[20] http://www.msnbc.msn.com/id/5017313/
[21] http://www.catholic.org/international/international_story.php?id=20313
Bunda maria yang penuh kasih... doakanlah kami yang berdosa ini ....
Thomas N. 1 bulanBaca lebih lanjut...Halo – meski Bunda Teresa dulu mungkin tampak merawat orang secara lahiriah, namun secara rohaniah, ia meracuni mereka: yakni, dengan mengafirmasi mereka bahwa mereka baik-baik saja menganut agama-agama sesat mereka...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Tentu saja kami ini Katolik. Perlu anda sadari bahwa iman Katolik tradisional itu perlu untuk keselamatan, dan bahwa orang yang meninggal sebagai non-Katolik (Muslim, Protestan, Hindu, Buddhis, dll.) TIDAK masuk...
Biara Keluarga Terkudus 2 bulanBaca lebih lanjut...Terpuji lah Tuhan allah pencipta langit dan bumi
Agung bp 2 bulanBaca lebih lanjut...apakah anda katolik benaran?
lidi 2 bulanBaca lebih lanjut...Saat bunda teresa dengan sepenuh hati merawat dan menemani mereka dalam sakratul maut saya percaya kalau tindakan beliau secara tidak langsung mewartakan injil dan selebihnya roh kudus yang berkenan untuk...
bes 3 bulanBaca lebih lanjut...Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya
Nong Sittu 3 bulanBaca lebih lanjut...Halo kami senang anda kelihatannya semakin mendalami materi kami. Sebelum mendalami perkara sedevakantisme, orang perlu percaya dogma bahwa Magisterium (kuasa pengajaran Paus sejati) tidak bisa membuat kesalahan, dan juga tidak...
Biara Keluarga Terkudus 5 bulanBaca lebih lanjut...Materi yang menarik. Sebelumnya saya sudah baca materi ini, namun tidak secara lengkap dan hikmat. Pada saat ini saya sendiri sedang memperdalami iman Katolik secara penuh dan benar. Yang saya...
The Prayer 5 bulanBaca lebih lanjut...Santa Teresa, doakanlah kami
Kristina 6 bulanBaca lebih lanjut...